Powered by Blogger.
RSS

Apa yang Dilakukan Fisioterapis Anak ?


Hasil gambar untuk apa itu fisioterapi pada anak
Definisi fisioterapi secara umum adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya manusia dalam mencapai derajat kesehatan yang dibutuhkan melalui penanggulangan masalah gerak fungsional individu. Adapun pengertian fisioterapi anak adalah salah satu tim kesehatan yang menangani adanya keterlambatan, gangguan dan kelainan pada alat dan fungsi gerak pada anak-anak dari lahir sampai remaja.

Tidak mudah untuk dapat menjadi fisioterapis anak, ketika seseorang ingin profesional mempelajari fisioterapi anak maka ia harus mempelajari dan paham betul akan perkembangan anak secara holistik, sesuai dengan usia anak. Pelayanan interdisiplin membantu fisioterapis untuk menangani kasus, pelayanan ini menitikberatkan pada komunikasi dan ikatan kerja yang erat antara sesama disiplin ilmu yang lain, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, antara lain okupasi terapi, terapi wicara, dokter ahli, ortopedik, psikolog, pedagogi dan perawat. Multidisiplin ilmu ini bersama-sama dalam menyelesaikan suatu kasus dan berperan dalam  menyusun program bersama.

Adapun sudut pandang Fisioterapi pada perkembangan anak dari lima aspek yaitu, motorik kasar, motorik halus, pengamatan, bicara dan sosialisasi. Kelima aspek tersebut yang dapat dilihat secara holistik/menyeluruh, misalnya :

# anak usia 4 bulan, saat tengkurap dan di depannya diletakkan mainan anak harus sudah mampu menumpu dengan kedua lengan dengan siku yang menekuk (motorik kasar). Anak sudah mampu bermain-main dengan kedua tangannya (motorik halus) jika diberikan mainan, anak memperhatikan mainannya (pengamatan) sesekali bermain bibir sambil mengeluarkan air liurnya (bicara), ketika digendong dan diajak bicara oleh ibu, anak mampu tersenyum pada ibu (bersosialisasi).

# anak usia 8 bulan, mampu duduk sendiri menggenggam mainan dengan seluruh permukaan tangan (motorik halus) kemudian mengambil posisi ongkong-ongkong sambil bertahan sebentar ketika mengambil suatu mainan (motorik kasar), ketika mainannya terjatuh dari atas meja ke bawah, anak sudah mampu memperhatikan mainan yang terjatuh (pengamatan). Anak mampu mengeluarkan suara bubbling “ma..,ma..,da..da..,ta..ta..” (bicara). Saat main ciluk ba, anak sudah mampu merespon dengan tersenyum atau tertawa (bersosialisasi).

# anak usia 12 bulan, mampu berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan tangan (motorik kasar). Mampu mengambil benda kecil dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk (motorik halus). ketika anak bermain mobil-mobilan atau boneka-bonekaan, anak sudah mampu menunjuk roda atau mata boneka tersebut (pengamatan). Anak sudah mampu mengucapkan atau lebih dan tahu artinya (bicara).  ketika ibu meminta mainannya, anak sudah mampu memberikan mainan pada ibu atau bapak (bersosialisasi).

# anak 18 bulan, berlari tanpa terjatuh (motorik kasar). menyusun tiga balok mainan (motorik halus). Anak sudah mampu memasangkan gelas dengan tutupnya (pengamatan). Anak sudah mampu di ajak bicara dengan mengucapkan sepuluh kata atau lebih dan tahu artinya (bicara). Anak sudah mampu menyebutkan namanya (bersosialisasi).

# anak 24 bulan, bermain melompati garis ke depan (motorik kasar). Saat anak mau minum, ia mampu memutar tutup botolnya (motorik halus). Anak sudah mampu menyebutkan 6 anggota tubuhnya (pengamatan). Ketika ibu bertanya, anak sudah mampu menjawabnya dengan kalimat yang terdiri dari dua suku kata (bicara). Anak sudah mampu meniru kegiatan orang dewasa, seperti mencuci baju (bersosialisasi).

# anak 36 bulan, turun tangga dengan kaki bergantian, tanpa berpegangan dan dipegangi oleh ibu (motorik kasar). Saat diberikan pulpen dan kertas, anak sudah mampu meniru garis tegak, garis datar dan lingkaran (motorik halus). Ketika melihat warna, anak sudah mampu menyebutkan tiga warna (pengamatan). Saat dibacakan cerita, anak sudah mampu bertanya dengan kata apa, siapa, di mana (bicara). Ketika ada teman yang ingin bermain, anak sudah mampu bermain dengan teman (bersosialisasi).

# anak 48 bulan, bermain lompat satu kaki di tempat (motorik kasar). Ketika anak diberikan pensil dan kertas, anak mampu memegang pensil dengan ujung jari (motorik halus). Jika ada tiga mainan di depan anak, anak sudah mampu menghitung tiga mainan dengan cara menunjuknya (pengamatan). Ketika bermain-main dan berbicara, anak sudah mampu menggunakan kalimat lengkap dengan lebih dari dua kata (bicara). Anak mmapu bermain dengan teman dengan mengikuti satu permainan (bersosialisasi).

# anak umur 60 bulan, bermain dengan melompat satu kaki kearah depan (motorik kasar). Berikan contoh tanda + dan ΓΏ, maka anak mampu menirunya (motorik halus). Ketika menggambar, anak mampu menggambar orang (pengamatan). Ibu mendengarkan anak bercerita, anak mampu bercerita dan bermakna contohnya, “harimau itu besar” (bicara). Ketika ibu memperhatikan anak bermain dengan temannya, anak sudah mampu mengikuti urutan permainan (bersosialisasi).

Peran fisioterapis anak bukan hanya sekadar pada motorik kasarnya saja, namun juga memperhatikan keempat aspek di atas. Fisioterapis juga berperan pada kualitas pola gerak anak, bukan hanya sekadar pada tahapan anak bisa berjalan saja. Contoh kasus yang dapat ditangani fisioterapis antara lain gangguan susunan saraf pusat, keterlambatan atau gangguan neuromuskular, kelainan dan gangguan orthopedik, kelainan metabolisme, gangguan belajar dan perilaku.

Referensi :
  1. Samba, Gde, “Fisioterapi Konseptual” 2007, Bandung : Yayasan Fisioterapi.
  2. Yayasan Suryakanti,“Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita”,Februari 2003 :Bandung.

Sumber : http://www.anakku.net

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anak di Usia Golden Age, Ini yang Harus Anda Lakukan


Anak di Usia Golden Age, Ini yang Harus Anda Lakukan
Golden age adalah usia anak pada masa-masa awal hidupnya di dunia, yakni antara 0 – 5 tahun. Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Meski sudah banyak keterangan tentang golden age, sayangnya masih ada orangtua yang kurang memperhatikan. Lalu apa saja yang harus dilakukan agar golden age pada anak tidak terlewati dengan sia-sia?

Dokter Rizal Idrus saat tampil di acara Pesbukers menerangkan, di usia ini banyak hal yang harus diperhatikan.
"Yang pertama yang harus diperhatikan adalah soal makanan. Anak di usia ini harus diberikan makanan sehat," ujarnya.

Tak hanya soal makanan. Saat usia anak berada di bawah lima tahun, stimulasi juga perlu dirangsang. Salah satu yang bisa dilakukan untuk merangsang stimulasi pada anak, bisa dengan mengajak buah hati berolahraga.

"Yang paling penting mereka anak-anak dirangsang untuk melakukan aktivitas fisik. Ya, minimal setiap tiga jam sekali. Untuk olahraga, anak cukup diajak berjalan," ujarnya menambahkan.

Lingkungan di sekitar balita Anda juga perlu diperhatikan. Buatlah lingkungan tempat tinggal balita sehat. Dan pastikan bahwa keluarga terdekat mendukung dan melakukan hal-hal positif karena anak belajar dengan meniru dan mengamati. Jika anak mampu belajar berbagai macam hal baik dari lingkungan, biasanya ia akan meniru apa yang diamatinya itu.


Sumber :  http://life.viva.co.id/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENYEBAB, CARA MENGATASI DAN MENCEGAH TANTRUM PADA ANAK 
 
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang tua yang memiliki anak-anak prasekolah adalah temper tantrum. Tidak peduli tempat, anak-anak terkadang membuat ulah di rumah dan di tempat umum seperti di pinggir jalan, toko dan restoran. 
Temper tantrum adalah luapan emosi secara tiba-tiba yang tidak terkontrol. Pada umumnya hal ini dilakukan anak-anak yang berumur 2 sampai 3 tahun dan akan mulai menurun ketika umur anak menginjak 4 tahun. Sebagai orang tua Anda tentu merasa kewalahan dan kehabisan tenaga ketika mencoba menenangkan anak Anda yang mengamuk. 
Terkadang perasaan malu juga muncul ketika anak membuat ulah di jalan atau tempat keramaian dan tiba-tiba Anda menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Tantrum harus diatasi orang tua dengan benar dan bijaksana, karena bila tidak maka anak akan menggunakan tantrum untuk memanipulasi orang tua dan orang-orang tertentu. 
Image credit : grandparents.com
Simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui lebih jelas mengenai tantrum pada anak. 

 Beberapa contoh perilaku tantrum adalah sebagai berikut : 
 - menendang 
- menjerit 
- menggigit 
- melemparkan barang-barang 
- memukul 
 - menghentakan kaki 
- menangis sambil berguling di jalan. 
 Penyebab tantrum : 
- Tantrum biasanya dilakukan anak sebagai cara mengekspresikan rasa marah serta kecewa karena keinginan yang tidak terpenuhi 
- anak merasa bosan 
 - anak merasa lapar 
- anak merasa lelah dan mengantuk 
- karena keterbatasan bahasa, balita menyampaikan emosinya lewat sikap tantrumnya karena kesulitan mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata 
- anak yang sangat aktif sekali dan orang tua berusaha menertibkan kelakuannya agar menjadi anak yang sopan - anak yang terbiasa dimanja dan 
 - anak yang tidak pernah diberitahu perilaku mana yang baik dan buruk. 


 Cara mengatasi tantrum pada anak : 

 - Usahakan agar Anda tetap tenang dan tidak memukul anak. 
Anda juga menjerit membalas teriakan anak dan memukulnya, maka yang terjadi adalah kemarahan anak semakin menjadi-jadi. Lebih baik peluk anak sampai ia merasa tenang dan minta anak untuk menyampaikan alasan kemarahannya dengan kata-kata, bukan perbuatannya. 
 Bila anak tidak bisa diberitahu dengan baik-baik bahwa tantrum adalah cara yang salah menyampaikan kemarahannya, maka ada kalanya sebagai orang tua kita pelu membentak anak dengan suara yang tegas dan kuat. Dengan begitu anak mendengar dan mengerti bahwa kelakuan buruknya tidak bisa diterima sama sekali. 

 - Tidak menyerah dengan memberikan hadiah agar anak menghentikan tantrumnya. 
Bila Anda memberikan imbalan berupa apa yang anak minta agar ia menghentikan kemarahannya, maka kemungkinan anak akan mengulangi perbuatan yang sama ketika ingin mendapatkan apa yang diinginkannya tersebut lain kali. 
 - Usahakan agar anak berada pada tempat yang aman dan jauhkan benda-benda yang dapat menimbulkan bahaya. 
Bila anak Anda berada di tempat umum, misalnya saja supermarket dan membuat ulah, jangan pernah sekalipun meninggalkan anak dari keramaian karena Anda kesal dengan kelakuannya. Bawa anak keluar segera dan cari tempat aman dimana Anda bisa berbicara mengenai kelakuan buruknya. 
Sebaiknya Anda tidak perlu memperhatikan tatapan orang-orang di jalan yang melihat Anda memaksa anak keluar dari tempat keramaian dan anak Anda yang meraung menangis dengan keras. Mereka memahami bahwa Anda berusaha mendisiplinkan anak Anda. 
 Anda juga bisa membawa anak kembali ke mobil dan menempatkannya pada kursi mobil khususnya. Anda bisa duduk tenang disampingnya atau tunggu diluar mobil sampai anak bisa mengendalikan emosinya.Setelah anak kembali tenang Anda bisa berbicara tentang kelakuannya tersebut dengannya, dan kembali melanjutkan aktivitas belanja Anda atau langsung pulang ke rumah. 
 Bila tantrum terjadi di rumah sebagian orang tua terkadang menempatkan anak mereka di suatu kursi khusus sebagai tempat hukuman atau tempat bagi anak melakukan refleksi kelakuannya, dengan waktu satu menit per umur anak. Misalnya anak berumur 3 tahun maka waktu refleksi adalah 3 menit. Terkadang cara ini tidak berhasil karena anak akan berontak, bangkit dari kursinya dan berlari berkeliling ruangan-ruangan di rumah berusaha menghindari hukumannya. 
 Bila cara ini tidak berhasil maka Anda bisa meminta anak untuk masuk ke kamarnya dan menutup pintunya sampai anak tenang kembali. Jika Anda khawatir meninggalkan anak mengamuk sendirian di kamarnya, Anda bisa menemaninya. Usahakan untuk mengabaikan rengekannya dengan tidak membuat kontak mata. Berbicaralah dengan anak ketika ia sudah benar-benar tenang kembali. 
 - Alihkan perhatian anak. 
Bila Anda menyadari bahwa tantrum akan segera terjadi, alihkan perhatian anak dengan mengajaknya ke tempat yang disenanginya atau membuat muka lucu sambil memeluknya. 
Cara mencegah terjadinya tantrum : 
 - Anda harus tegas dan konsisten. 
Hal di atas adalah kunci mencegah tantrum pada anak. Bila dilakukan berulang kali maka anak akan mendapatkan pesan bahwa anda benar-benar tidak bisa mentolerir kelakuan buruknya. Anak harus memahami bahwa cara mengekspresikan kemarahannya bukan melalui cara memukul, menendang, menjerit dan menangis keras. 
Cara tersebut salah dan ada konsekuensinya bila anak melakukan hal tersebut. Lambat laun anak akan belajar dan memahami bahwa tidak ada gunanya berbuat ulah karena ia tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya dengan cara seperti itu. 
 - Jelaskan aturan dan perlakuan yang Anda harapkan dari anak. 
 Jika ingin mengajak anak Anda ke tempat umum, misalnya saja toko mainan maka berikan peringatan sebelum meninggalkan rumah. Katakan bahwa tidak ada teriakan, tangisan, jeritan dan rengekan di toko. Anak harus mengerti bahwa bila anak membuat ulah di toko maka aktivitas membeli mainan batal, Anda dan anak akan langsung pulang ke rumah dan tidak ada mainan baru untuk anak. 
 Contoh lainnya ketika Anda akan mengajak anak ke restoran misalnya, katakan bahwa Anda mengharapkan anak untuk sopan, berbicara dengan pelan, menggunakan kata-kata untuk menyampaikan perasaannya dan tidak membuat ulah karena kelakuannya dapat mengganggu kenyamanan orang-orang lain yang berada di restoran tersebut. 
 Begitu pula halnya dengan mengajak anak berbelanja ke supermarket. Wanti-wanti anak sebelum memasuki supermarket kelakuan baik yang Anda harapkan darinya. Untuk mencegah kebosanan anak selama menemani anda berbelanja Anda bisa memintanya untuk membantu Anda mencari kebutuhan yang perlu dibeli yang ada dalam daftar belanja Anda. 
 Bila anak berlaku manis selama berbelanja maka Anda bisa membelikan satu makanan kesukaan anak sebagai hadiah dan memujinya karena anak sudah mau mentaati aturan yang disepakati dan membantu Anda berbelanja. 
 - Penggunaan stroller atau kereta dorong anak. 
Bepergian dengan anak seperti berbelanja terkadang sangat melelahkan anak, terutama apabila anak harus berjalan kaki mengunjungi banyak toko menemani Anda. Bila rasa bosan dan kantuk datang dan tidak ada tempat bagi anak untuk istirahat maka anak biasanya akan merengek minta pulang dan menangis atau berbuat ulah karena merasa kelelahan. 
Untuk itu bawalah stroller atau kereta dorong anak sehingga ia bisa duduk tenang menemani Anda berbelanja dan istirahat/tidur dengan nyaman ketika merasa lelah. Stroller juga cukup aman mencegah anak untuk tidak berontak dan berlari-lari bebas berbuat ulah di tempat umum ketika tantrum terjadi. 
 - Sebagai orang tua berikan contoh yang baik kepada anak. Setiap manusia pasti pernah merasa frustasi. Cobalah tetap tenang dalam mengontrol emosi dan tidak berteriak marah atau melempar barang saat Anda merasa frustasi. Bila Anda melakukannya di depan si kecil, maka ada kemungkinan ia akan mencontoh cara penyaluran rasa marah dan kecewa Anda. 
Sumber : http://widasarisaraswati.blogspot.co.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 Gangguan Perkembangan Anak yang Harus Diwaspadai!

Di jaman yang semakin maju ini, terkadang sebagai orangtua kita luput memperhatikan pola interaksi dan komunikasi antara kita dan anak. Anak lebih sering bermain gadget dibandingkan bermain dengan ayah atau ibunya. Karena itu kita sebaiknya hati-hati karena kebiasaan ini dapat memicu timbulnya gangguan-gangguan pada perkembangan anak.
 


DR.dr. Eddy Fadlyana, Sp.A(K)., mengatakan bahwa dewasa ini, perkembangan teknologi dapat menimbulkan gangguan perkembangan pada Sang Buah Hati. "Gangguan perkembangan pada anak disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya ibu yang bekerja atau terlalu sibuk berkegiatan. Ia meninggalkan anaknya dan lebih fokus pada pekerjaannya. Atau, anak terlalu dibiarkan bermain gadget sedangkan kita juga sibuk dengan ponsel kita masing-masing. Sebagai orangtua, kita harus memperhatikan hal ini dengan cermat," ujarnya saat berbincang dengan Fimela Family.

Menurutnya, ada 5 kasus gangguan perkembangan anak yang paling banyak terjadi dewasa ini. "Speech delay, motoric delay, cerebral palsy, down syndrome, dan global developmental delay adalah kasus-kasus yang banyak terjadi baik di negara kita maupun negara lain. Karena itu, kita harus melakukan deteksi sejak anak masih usia dini" ujar DR. Eddy.

Speech delay adalah gangguan kognitif anak berupa keterlambatan bicara dan kesulitan yang dihadapi anak sehubungan dengan produksi kata-kata dan bahasa.  

Motoric delay adalah keterlambatan perkembangan anak sehubungan dengan kemampuan motoriknya. Jadi, otot-otot pada anak sulit untuk digerakkan. Gerakannya akan menjadi lambat, aktivitasnya juga terganggu dan paling parah adalah anak tak dapat berjalan.

Kemudian cerebral palsy adalah gangguan ketika otot-otot pada tubuh anak tidak mau mendengarkan perintah dari otaknya.  

Down syndrome adalah keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak.

Terakhir adalah global developmental delay merupakan kondisi anak yang memiliki gangguan perkembangan baik itu motorik, kognitif, dan emosional.

"Gangguan-gangguan perkembangan anak ini bermula pada periode neonatal alias anak baru lahir hingga usia 28 hari, dan perinatal saat anak mencapai hingga usia lima bulan. Nah, karena orangtua yang paling tahu keadaan baik fisik dan mental anak, sebaiknya kita memang melakukan deteksi dini dan pengontrolan pada diri buah hati. Sering-seringlah melakukan stimulasi pada otak anak, ajak ia mengobrol dan berinteraksi. Kita juga harus membatasi betul waktu untuk anak bermain gadget. Dengan begitu, kasus-kasus gangguan perkembangan anak di atas bisa kita hindari," tutup DR. Eddy.

Karena itu, sebagai orangtua kita harus bijak, baik dalam membatasi penggunaan gadget pada anak maupun membentuk pola interaksi yang baik dengan buah hati. Dengan begitu, gangguan-gangguan perkembangan anak yang sudah disebutkan di atas bisa kita hindari sedini mungkin. Ingat, deteksi dini juga perlu untuk dilakukan. Jika kita menemukan hal-hal yang janggal dalam proses perkembangannya, jangan ragu untuk periksakan dia ke dokter anak untuk mencegah gangguan yang semakin besar.

Sumber : http://family.fimela.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Terapi wicara (speech therapy)...

                        Hasil gambar untuk apa itu terapi wicara

Apa itu terapi wicara? Terapi wicara adalah terapi untuk membantu seseorang menguasai komunikasi bicara dengan lebih baik. Terapi ini biasa diberikan kepada:
  • anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay). Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang paling umum dialami anak, di mana seorang anak masih belum mencapai kemampuan bicara yang semestinya sudah dikuasai pada usia tertentu. Tentu sebab dari keadaan ini bisa bermacam-macam, dan harus melalui proses 'screening' untuk bisa mengevaluasi sebab dan solusinya.
  • anak-anak dan orang dewasa yang baru selesai menjalani operasi celah bibir (cleft lip/sumbing) dan celah langit-langit (cleft palate). Dengan perubahan anatomi sistem bicara, pasien post operasi celah bibir dan langit-langit sangat penting untuk menjalani terapi wicara untuk mendapatkan hasil yang optimal dari operasi tersebut.
  • anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, tuna rungu, cerebral palsy)
  • anak-anak/orang dewasa yang mengalami gangguan bicara lainnya : gagap (stuttering), cadel, dll.

    Sumber : http://www.angelswing.or.id/pelayanan-terapiwicara.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS





Hasil gambar untuk terapi okupasi anak

Terapi Okupasi (Occupational Therapy)...

Apa itu terapi okupasi?

Terapi okupasi adalah terapi untuk membantu seseorang menguasai keterampilan motorik halus dengan lebih baik. Keterampilan motorik halus adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan otot-otot kecil yang ada di dalam tangan.
Contoh kemampuan motorik halus :
  • menulis dan menggambar
  • mewarnai
  • menggunting dan menempel
  • mengancing baju
  • mengikat tali sepatu
  • melipat
  • dll

Siapa yang membutuhkan terapi okupasi?
  • anak-anak yang mengalami keterlambatan keterampilan motorik halus. Ini merupakan salah satu hambatan tumbuh kembang yang bisa dialami anak secara umum.
  • anak-anak dengan hambatan tumbuh kembang khusus (autisma, down syndrome, cerebral palsy)


    Sumber : http://www.angelswing.or.id/pelayanan-okupasi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kenali Tahapan Tumbuh Kembang Anak Yuk, Moms!

Kenali Tahapan Tumbuh Kembang Anak Yuk, Moms!


Mengenal tahapan tumbuh kembang anakmu adalah hal yang harus kamu mengerti, Moms. Yuk kita kenali tahapan-tahapan tumbuh kembang si kecil!

Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc dari Indonesian Nutrition Association mengatakan bahwa seorang anak dikatakan tumbuh jika berat dan tinggi badannya bertambah seiring dengan pertambahan umurnya. Sedangkan seorang anak dikatakan berkembang jika aktivitas fisik dan kognitifnya bertambah seiring dengan pertambahan si kecil. 

Nah, tahapan tumbuh kembang itu terbagi dalam 6 macam, yaitu bayi baru lahir (newborn baby): 0-1 bulan, bayi :1-12 bulan, batita:1-3 tahun, pra-sekolah (preschool):3-6 tahun, usia sekolah:6-12 tahun, dan remaja:12-18 tahun.



Dalam perjalanan tumbuh kembang anakmu, si kecil akan memiliki tingkat penambahan berat badan. Sebagai Ibu, kamu bisa perhatikan ketika si kecil sudah mencapai 4 bulan, 12 bulan, dan 1-10 tahun. Saat usianya 4 bulan, tumbuh kembangnya berjalan dengan baik jika dia memiliki berat badan dua kali berat badan saat si kecil lahir.

Di usia 12 bulan, berat badannya akan mencapai tiga kali berat badan lahir, dan saat si kecil umur 1-10 tahun, idealnya si kecil mengalami pertambahan berat badan 2,3 kilogram per-tahunnya. Selanjutnya, pertambahan berat badannya akan cepat selama masa pubertas.

Mengenal tahapan tumbuh kembang anakmu adalah hal yang harus kamu mengerti, Moms. Yuk kita kenali tahapan-tahapan tumbuh kembang si kecil!

Untuk pertambahan tinggi badan si kecil, kamu bisa perhatikan saat ia memasuki umur 1 tahun, 4 tahun, dan 13 tahun.
Saat Ia berumur 1 tahun, tinggi badannya akan memiliki peningkatan sebesar 50% dari panjang ketika ia lahir. Umur 4 tahun, idealnya si kecil sudah memiliki tinggi atau panjang sebesar dua kali dari panjang tubuhnya ketika lahir. Saat umur 13 tahun, tinggi badannya akan mencapai tiga kali panjang sewaktu ia lahir. Nah, selebih dari 13 tahun alias ketika sudah remaja, anakmu akan mengalami peningkatan tinggi badan yang cepat.
Selain itu, kamu dapat memperhatikan si kecil, Bu. Saat lahir, bagian kepala si kecil idealnya � (seperempat) panjang badannya. Sedangkan panjang tungkainya adalah 3/8 panjang badan. Ketika pertumbuhannya stop, kepalanya akan berukuran 1/8 dari tinggi badan dan tungkainya � (setengah) dari tinggi badannya.

Mengenal tahapan tumbuh kembang anakmu adalah hal yang harus kamu mengerti, Moms. Yuk kita kenali tahapan-tahapan tumbuh kembang si kecil!

Kamu juga harus memperhatikan bahwa ada faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang si kecil, Bu. Yaitu faktor budaya, genetik, lingkungan, nutrisi, keluarga, dan status kesehatan. Angka-angka di atas bisa kamu jadikan patokan untuk memperhatikan tumbuh kembang anak. Kamu juga harus memberikan zat-zat gizi yang tepat untuk pertumbuhan si kecil seperti asupan protein, energi, dan mikronutrien (vitamin A,C,D,E, yodium, zat besi, kalsium).

Jika kamu merasa ada pertumbuhan si kecil yang aneh dan tidak sewajarnya, jangan ragu untuk periksakan dia ke dokter ya, Bu!

SEMOGA BERMANFAAT YA MOM'S............
 :)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS